Sabtu, 15 Februari 2014

gerbong kereta khusus wanita di Jepang

Pelecehan seksual dalam transportasi umum adalah masalah internasional, tetapi perusahaan kereta api di Jepang telah menemukan cara yang efektif untuk menghentikannya dengan memperkenalkan kereta api dan kereta bawah tanah khusus untuk wanita.

Ini adalah fakta yang telah diketahui oleh seluruh dunia bahwa bahwa Tokyo selalu penuh sesak pada jam sibuk, dan tututan kebutuhan untuk sampai di tempat tujuan tepat waktu mendorong para penumpang tetap masuk ke dalam gerbong kereta meskipun harus berdesakan. Sayangnya hal ini justru dimanfaatkan oleh sebagian orang yang memiliki maksud 'menyimpang'.

Biasanya kebanyakan penumpang kereta akan memikirkan bisnis mereka sendiri, membaca majalah, memeriksa email mereka atau berbicara di telepon, tapi beberapa orang lebih suka berbicara kotor kepada wanita di samping mereka dan meraba-raba mereka. Jenis pelecehan atau "chikan" orang Jepang menyebutnya, terjadi setiap hari di kota-kota besar di Jepang, dan tentunya membuat para wanita menjadi tidak tenang dan tahan berada di dalam kereta terlalu lama, terlebih lagi karena masyarakat Jepang didominasi laki-laki. Tapi sejak stasiun kereta api Jepang memperkenalkan gerbong kereta khusus wanita, mereka tidak perlu lagi merasa was-was seperti sebelumnya.

Dengan semakin banyaknya pelecehan yang terjadi pada transportasi umum dan diperkenalkannya gerbong khusus ini tampaknya telah mencegah terjadinya hal tidak diinginkan tersebut. Hal ini terbukti efektif sampai batas tertentu dan perusahaan lain telah mulai mengikuti contoh itu dengan memperkenalkan transportasi khusus milik mereka masing-masing . Beberapa beroperasi sepanjang hari , beberapa hanya pada jam sibuk dan biasanya ditemukan pada kereta api layanan cepat dengan jarak pemberhentian di stasuin yang lebih jauh.

Sayangnya , tidak semua wanita cocok di kereta yang penuh sesak selama jam sibuk , dan beberapa harus naik transportasi normal , di mana ancaman pelecehan terhadap mereka tentunya masih menjadi resiko. Rupanya mereka punya cara terbaik untuk menangani situasi tersebut, yaitu dengan memegang pergelangan tangan pelaku dan berteriak, karena cara ini dinilai sangat efektif bagi masyarakat Jepang . Namun, para pelaku tahu kebanyakan wanita Jepang terlalu malu untuk bereaksi di depan umum . Anak-anak kecil , manula dan orang-orang berkebutuhan khusus adalah satu-satunya yang juga diperbolehkan menggunakan transportasi khusus ini.

Setiap tahunnya, selalu ada saja pria Jepang ditangkap atas tuduhan pelecehan dalam transportasi umum, dan dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang yang telah salah dituduh dan mereka yang takut dituduh pelecehan telah meminta agar pihak perusahaan kereta mau menyediakan gerbong kereta khusus pria agar terjadi kesetaraan gender.

Setelah gerbong kereta khusus wanita ini diperkenalkan di Jepang, negara-negara seperti Indonesia, India dan Filipina mulai memperkenalkan hal yang serupa.

Tidak ada komentar: